Rabu, 22 Maret 2017

5 Masakan Khas yang Mengingatkan pada Ibu dan Rumah



Pekan ini saya mendapat giliran jadi pemenang arisan blogger dalam event Blogger Muslimah Sisterhood yang diadakan oleh komunitas Blogger Muslimah. Sebab tiba-tiba saya kangen ibu, jadi saya mengambil tema masakan khas yang mengingatkan pada ibu dan rumah.

Entah mengapa ada masakan tertentu yang mengingatkan pada ibu dan rumah. Ada sesuatu yang tak bisa hilang atau terlupakan. Bahkan semakin beragam jenis makanan yang sudah kita nikmati, masakan ibu di rumah justru makin bikin kangen. Rasa, tampilan, dan aroma masakan ibu tak bisa tergantikan.
Bagi saya yang sudah berkeluarga, pun sering kangen dengan masakan Ibu. Dulu waktu ibu masih ada, saya tinggal pulang dan rasa kangen akan terobati. Bahkan tak jarang ibu datang ke rumah saya sambil membawa masakan beliau. Kadang saya berusaha membuatnya sendiri tetapi tetap ada beda meski dengan resep yang sama. Suami juga ternyata punya kenangan akan masakan ibunya, yaitu ikan kembung goreng dan sambal tomat.

Di antara sekian banyak masakan, ada 5 masakan khas yang selalu menghubungkan kenangan saya pada ibu dan rumah.


1. Sambel Tumpang
penampakan nasi sambel tumpang tapi versi yang kurang sedap 😉

Bagi orang Solo dan sekitarnya, sambel tumpang adalah masakan yang biasa disantap sehari-hari. Menurut cerita sambel tumpang sebetulnya makanan raja. Di pagi dan malam hari, penjual sambel tumpang banyak kita jumpai di setiap tempat di Solo dan daerah sekitarnya. Di pinggir jalan raya, di tengah kampung, perumahan, dan di pasar-pasar. Biasanya selain menjual sambel tumpang, mereka menjual pecel, gudangan (urap), gorengan, nasi putih, bubur nasi (bubur lemu).
Meski begitu, hanya ada satu sambel tumpang yang paling lezat menurut saya. Sambel tumpang hasil masakan ibu. Saya tidak tahu apa rahasianya, tapi tak ada yang menyamai sambel tumpang ibu. Selain aroma daun jeruknya yang segar, ibu juga menambahkan telur ayam rebus dan tahu saat memasak sambel tumpang. Biasanya kami menyantap dengan nasi putih dilengkapi rebusan bayam, kecambah, kacang panjang. 

2. Pecel Gendar
irisan kotak-kotak di piring putih itu namanya gendar atau puli

Di daerah lain ada yang menyebutnya pecel puli. Tak peduli apakah sedang hari raya dan seluruh keluarga berkumpul, pecel gendar selalu jadi menu favorit. Jika keluarga lain memilih menyiapkan menu opor ayam dan kawan-kawannya maka kami lebih memilih menyantap pecel gendar. Pecel gendar akan terasa nikmat luar biasa kalau sambal kacangnya pedas tingkat dewa 😋😋

Gendar adalah nasi yang ditumbuk hingga padat. Supaya kenyal dan menyatu, harus diberi bleng sedikit. Dulu kami tidak tahu bahwa bleng tidak direkomendasikan bagi kesehatan. Semenjak mengetahuinya, kami memang mulai mengurangi mengonsumsi gendar. Ibu pernah mengakali dengan membuat gendar dicampur tepung kanji. Memang tidak seenak kalau diberi bleng, tapi paling tidak lebih direkomendasikan untuk tubuh kami.

3. Bothok Mlanding
bothok mlanding akan jadi pelengkap sempurna untuk nasi bancakan

Dulu, mlanding bisa dijumpai di hampir semua kebun, pinggir jalan, sepanjang pagar rumah. Mlanding beda dengan lamtoro. Biji mlanding lebih kecil dan lebih enak, terutama jika dimakan mentah.
Mlanding, daun melinjo muda, kelapa muda parut, cabe (yang banyak), duo bawang, daun salam, diaduk rata, digongso sampai layu, dibungkus daun pisang lalu dikukus. Begitu diangkat, habislah nasi satu cething (bakul).

Ke mana pun kami bepergian, ibu selalu membawa bothok sebagai teman makan. Kami memang selalu membawa bekal dari rumah saat bepergian. Bothok buatan ibu benar-benar tidak ada yang menyamai. Meski di kota Solo banyak orang berjualan bothok, tapi komposisi bahan dan rasanya jauh berbeda. Bothok yang biasa dijual didominasi oleh kelapa parut. Sedangkan bothok ibu didominasi daun melinjo muda.

4. Semur Terong

Jika terong lebih umum dimasak lodeh atau sambal balado, Ibu lebih suka menjadikannya semur. Saya belum pernah menemukan jenis semur terong ini di manapun. Semur terong ini jadi makanan favorit bapak. Biasanya ibu menaburkan cabe rawit utuh saat memasak.
Resep semur terong ibu sederhana. Terong dibelah memanjang lalu dipotong jadi 3. Bumbunya duo bawang, kemiri, merica, salam, laos, santan kental, cabe rawit utuh, bawang merah goreng buat taburan.

5. Oseng puthut lombok ijo  (cabai hijau )

Sayur oseng memang sangat biasa. Ada beragam oseng: oseng putren, oseng buncis, oseng tempe, oseng kacang panjang, oseng bunga pepaya, dan lain-lain. Bumbunya yang simple dan mudah cara membuatnya memang jadi andalan ibu-ibu banget.
Tapi oseng puthut lombok ijo selalu mengingatkan saya pada masakan ibu yang jadi kesukaan bapak (lagi). Biasanya oseng buatan ibu ini bahannya adalah cabai hijau besar dalam jumlah dominan dipotong melintang besar-besar, puthut (bunga bawang merah, bukan daun loncang atau kucai), tempe. Bumbunya standart duo bawang, cabe rawit sedikit, salam laos, ebi.

Setelah menulis 5 masakan khas yang mengingatkan pada ibu dan rumah, saya jadi berpikir. Masakan apa yang akan mengingatkan anak-anak pada ibu dan rumahnya kelak, ya? Waduh, padahal saya jarang masak 😳


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung dan menyapa