Selasa, 31 Mei 2011

LMCR - 6: Lomba Menulis Fiksi Paling Bergengsi

Raih Hadiah Total Rp 95 Juta

+

ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD

Syarat-Syarat Lomba

  1. Lomba ini terbuka untuk pelajar SLTP (Kategori A), SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C) dari seluruh Indonesia atau mereka yang sedang studi/bertugas di luar negeri
  2. Lomba dibuka 21 April 2011 dan ditutup 21 September 2011 (stempel pos)
  3. Tema Cerita: Dunia remaja dan segala aspek serta aneka rona kehidupannya (cinta, kebahagiaan, kepedihan, kekecewaan, harapan, kegagalan, cita-cita, persahabatan, pengalaman unik, petulangan maupun perjuangan hidup)
  4. Judul bebas, tetapi mengacu pada tema Butir 3
  5. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu judul. Judul boleh menggunakan bahasa asing
  6. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, benar dan indah (literer). Bahasa daerah, bahasa prokem, bahasa gaul dan bahasa asing boleh digunakan untuk dialog (bukan narasi)
  7. Naskah yang dilombakan harus asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan
  8. Ketentuan naskah:
  1. Ditulis di atas kertas ukuran kuarto atau A-4, ditik berjarak spasi 1,5 spasi, huruf 12 font Times New Roman, margin kiri-kanan rata maksimal 3Cm
  2. Panjang naskah 6 (enam) – 10 (sepuluh) halaman, diprint 3 (tiga) rangkap (copy) disertai file dalam CD
  3. Naskah disertai sinopsis, biodata singkat pengarang dan foto dalam pose bebas ukuran postcard. Lampiran lainnya: Fotocopy KTP/SIM atau Kartu Pelajar/Mahasiswa dan Kartu Keluarga (pilih salah satu)
  4. Setiap judul naskah yang dilombakan wajib dilampiri 1 (satu) kemasan LIP ICE jenis atau saja atau segel SELSUN jenis apa saja
  5. Naskah yang dilombakan beserta lampirannya dimasukkan ke dalam amplop tertutup, cantumkan tulisan PESERTA LMCR-2011 sesuai dengan kategorinya pada bagian kanan atas amplop
  6. Naskah dan persyaratan (Butir e) dikirim ke alamat:

Panitia LMCR-2011 ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD

Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau, Sentul City

Bogor 16810 – Jawa Barat

  1. Hasil lomba diumumkan 15 Oktober 2011 melalui website: www.rayakultura.net dan www.rohto.co.id
  2. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat
  3. Naskah yang masuk ke Kotak Pos Panitia LMCR-2011 menjadi milik PT ROHTO, hak cipta milik pengarangnya
  4. Informasi lebih lanjut silakan e-mail ke: lmcr.kelima@gmail.com

Hasil Lomba dan Hadiah Untuk Para Pemenang

Pajak hadiah para pemenang ditanggung PT ROHTO Laboratories Indonesia

Kategori A (Pelajar SLTP)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 15 (lima belas) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1 (satu) Unit TV

Kategori B (Pelajar SLTA)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 5.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 15 (lima belas) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 50 (lima puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1(satu) Unit TV

Kategori C (Mahasiswa/Guru/Umum)

  • Pemenang I – Uang Tunai Rp 7.000.000,- + ROHTO-MENTHOLATUM GOLDEN AWARD
  • Pemenang II – Uang Tunai Rp 6.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • Pemenang III – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.500.000,- + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 20 (dua puluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dariPT ROHTO + Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
  • 200 (dua ratus) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam ROHTO-MENTHOLATUM
Seluruh pemenang mendapat Antologi LMCR-2011 dan Buku TELAGA INSPIRASI MENULIS FIKSI karya Naning Pranoto

Love Your Editor

copas dari Bambang Trim pada 29 Mei 2011 jam 8:37

Apakah ada pengarang-pengarang berbakat yang karyanya mubazir karena mereka tidak berhasil menemukan penerbit? David Rosenthal, seorang editor senior dari Little Random (imprint Random House) menjawab: "Mungkin ada. Tapi, saya rasa jumlahnya kecil sekali. Sebab, menurut hemat saya, kalau penulis itu memang berbakat, akan ada saja jalan baginya untuk dikenal dan diketahui oleh editor atau penerbit."

Itu petikan wawancara dengan David Rosenthal yang diterjemahkan oleh senior saya dalam dunia editing, mendiang Mula Harahap, dan termuat dalam bukunya Jalan Editor Seorang Mula Harahap. Petikan pertanyaan dan jawaban terakhir ini sungguh menarik bagi saya setelah tuntas menyiapkan presentasi kertas kerja untuk Seminar Editor Malaysia 2011 pada 30 Mei 2011 di Selangor, Malaysia.

David menyiratkan bahwa di dalam dunia penerbit sebenarnya atau seharusnya memang terdapat para editor akuisisi yang andal dengan kemampuan melacak para penulis potensial--baik dalam kategori senior maupun junior. Apa yang paling penting memang 'manusianya' itu sendiri, pengarang atau penulis sebelum turun kepada karya-karyanya.

Dalam sebuah training bertajuk Cara Taktis Menulis Buku yang diselenggarakan beberapa bulan silam di Jakarta, para peserta dan penyelenggara kemudian menyepakati penerbitan antologi proses kreatif, termasuk harapan para peserta sebagai penulis buku. Terus terang, saya dapat menemukan spirit dan bakat-bakat baru dalam dunia penulisan buku yang kelak akan muncul sebagai penulis atau pengarang buku yang berkarakter. Kuncinya satu, fokus, konsisten, dan berkomitmen dalam dunia penulisan itu sendiri, terutama memantapkan diri menguasai penulisan salah satu bidang; tidak dulu menulis segala macam naskah.

Tantangan ke depan yang benar-benar menantang bagi dunia penerbitan buku di Indonesia adalah akuisisi naskah, yaitu menemukan talent-talent baru dalam kepenulisan. Karena itu, para editor akuisisi adalah orang-orang yang harus benar-benar seperti detektif atau intelijen terlatih untuk membaca tren dan membaca manusia (penulis dan pengarang) Indonesia.

Terus terang bagi saya melejitkan penulis yang baru kali pertama menulis dan menerbitkan buku, lebih mengasyikkan daripada memburu para penulis-penulis yang sudah jadi pesohor. Kalaupun saya perlu bertemu seorang penulis senior, paling saya senangi adalah mengajak mereka berdiskusi tentang sebuah proyek penulisan baru. Itulah seninya mengakuisisi naskah. Meskipun makin hari makin banyak orang yang hendak menulis buku, di Indonesia banyak pula kasus bahwa yang terbit adalah naskah-naskah miskin gagasan dan tidak punya daya pikat sama sekali. Hanya 'koar-koar' penulisnya sendiri yang menyatakan buku itu adalah buku luar biasa dan layak baca--semangat self-publishing.

Penulis bertalenta persoalannya ternyata tidak bertemu dengan penerbit atau editor akuisisi yang tepat--tidak berjodoh dalam sebuah kerja sama yang didambakan. Ada naskah yang bagus, di tangan penerbit yang tidak mumpuni benar-benar akan layu sebelum berkembang. Di sisi lain, ada naskah yang tidak bagus, di tangan penerbit berkaliber internasional sekalipun tidak akan mampu berbunyi. Kata para senior, ide adalah panglima. Bagaimanapun memang harus dicari naskah-naskah hasil dari produksi ide cemerlang para penulis bertalenta.

Kebutuhan penerbitan masa mendatang seperti yang pernah saya dengungkan adalah terciptanya 'pasukan' korps editor dalam dua gugus tugas yang andal: 1) ACQUISITION/ACQUIRING; 2) DEVELOPMENT. Keduanya, menjaga aspek sukses penerbitan, yaitu Content, Context, Creativity, dan Community. Para editor ke depan memiliki dua opsi keterampilan: mau mengembangkan kemampuan dalam memburu naskah atau mau mengembangkan kemampuan dalam pengemasan naskah. Dua kekuatan ini sama dibutuhkan untuk melejitkan penerbit menghasilkan portofolio judul yang andal sekaligus sukses di pasar.

Karena itu, jelas dunia penerbitan Indonesia tidak hanya memerlukan penulis/pengarang bertalenta, tetapi juga para editor bertalenta. Ada di mana mereka? Generasi editor yang hidup pada zaman social media kini sedang tumbuh, tetapi jumlah mereka mungkin kecil dibandingkan pertumbuhan jumlah penulis/pengarang sendiri. Namun, tidak mengapa asalkan mereka memang kelak dapat dibina menjadi sebuah 'korps pasukan khusus' yang menguasai banyak medan penerbitan. Mereka harus mampu dicemplungkan dalam lautan gagasan, melayang di atas cakrawala pemikiran, merayap di daratan kreativitas, atau diterjunkan dalam belantara penerbitan internasional. Memang tidak mudah mencari talent-talent seperti ini. Indikator utama dapat dilihat adalah menguasai persoalan pustaka (buku), aktif di social media, dan punya keinginan kuat belajar serta berlatih. Kalau mau menyebutkan nama, talent seperti ini pernah saya temukan pada diri seorang Arul Khan dan Tasaro di Salamadani, Muhibbin di Cicero Publishing (sayang kemudian memilih menjadi PNS di Depag), ada Inas mantan sekretaris saya di MQ Publishing yang kemudian menjadi editor, Di Dixigraf ada tiga talent Yulia, Asmat, dan Mudjib, di TS saya sedang membina beberapa orang kunci.

Tentu akan muncul generasi editor baru yang lebih mampu lagi bersicepat dengan pemelajaran dan adaptasi di dalam dunia penerbitan. Di beberapa penerbit saya mengenal beberapa orang yang memiliki kemampuan andal editorial saat ini. Ada yang andal dalam akuisisi dan ada yang andal dalam development, bahkan ada yang kedua-duanya. Mereka inilah yang kelak diharapkan menjadi semacam David Roshental dari Random ataupun Barry Cuningham, si penemu talent JK Rowling.

***

Dunia editor memang kadang seperti misteri. Tidak banyak orang yang tahu betul seluk-beluk pekerjaannya, kecuali menganggap hanya memperbaiki atau mengoreksi kesalahan bahasa dalam sebuah karya. Padahal, di luar itu banyak sekali harapan kesuksesan penerbitan disampirkan ke pundak seorang editor. Bahkan, fenomena merangkap berbagai tugas penerbitan masih terjadi pada banyak penerbit sehingga membuat editor kehabisan energi untuk berkarya.

Pesan tulisan ini sederhana saja. Para penulis dapat mencintai editornya, terutama para penerbit dapat mencintai dan menjaga editornya untuk eksis berkarya dan menghasilkan buku yang benar-benar bermutu. Sebaliknya, para editor juga hendaknya mampu menciptakan atmosfer penerbitan buku penuh kehangatan, kesalingmengertian, dan juga kreativitas tanpa batas.

Persatuan Editor Malaysia besok mungkin hendak menakar profesionalitas editor di Indonesia, saya akan menjelaskan apa adanya. Boleh jadi mereka pun sedang belajar dari kita meski di sana sudah ada pendidikan formal untuk tenaga editor setaraf S3. Jalan berbagi bagi saya justru jalan untuk menambah pundi-pundi pengalaman dan wawasan. Saya akan mendengarkan para profesor dan penggiat perbukuan senior di Malaysia memaparkan kertas kerja. Saya tetap penasaran Malaysia sudah memiliki buku gaya selingkung resmi negara (house style book) bernama Gaya Dewan dan sampai kini kita tidak punya.

Love your editor.... Semoga editor Indonesia tetap eksis dan berjaya di negeri sendiri.

Bambang Trim

#komporis-buku-indonesia

Senin, 30 Mei 2011

Daftar Peraih Pulitzer

copas dari Goodreads

PULITZER - FIKSI

2011: A Visit from the Goon Squad karya Jennifer Egan (Alfred A.. Knopf)
Belum diterjemahkan

2010: Tinkers karya Paul Harding (Bellevue Literary Press)
Belum diterjemahkan

2009: Olive Kitteridge karya Elizabeth Strout (Random House)
Belum diterjemahkan

2008: The Brief Wondrous Life of Oscar Wao karya Junot Diaz (Riverhead Books)
Belum diterjemahkan

2007: The Road karya Cormac McCarthy (Alfred A. Knopf
Telah diterjemahkan:
The Road: Jalan
Penerjemah: Sonya Sondakh
Terbit 2009 oleh PT Gramedia Pustaka Utama

2006: March karya Geraldine Brooks (Viking)
Belum diterjemahkan

2005: Gilead karya Marilynne Robinson (Farrar)
Belum diterjemahkan

2004: The Known World karya Edward P. Jones (Amistad/ HarperCollins)
Telah diterjemahkan:
The Known World (Dunia yang Kukenal)
Penerjemah: Meda Satrio
Terbit Juli 2006 oleh Serambi

2003: Middlesex karya Jeffrey Eugenides (Farrar)
Telah diterjemahkan:
Middlesex
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Terbit Juni 2007 oleh Penerbit Serambi

2002: Empire Falls karya Richard Russo (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

2001: The Amazing Adventures of Kavalier Clay karya Michael Chabon (Random House)
Belum diterjemahkan

2000: Interpreter of Maladies karya Jhumpa Lahiri (Mariner Books/Houghton Mifflin)
Telah diterjemahkan:
1. Interpreter of Maladies (Penerjemah Luka)
Penerjemah: ?
Terbit 2006 oleh Gramedia Pustaka Utama

2. Penafsir Kepedihan (Interpreter of Maladies)
Penerjemah: ?
Terbit 2003 oleh Akubaca

3. Interpreter of Maladies
Penerjemah: ?
Terbit November 2002 oleh Jalasutra

1999: The Hours karya Michael Cunningham (Farrar, Straus & Giroux)
Telah diterjemahkan:
Penerjemah: ?
Terbit Januari 2008 oleh Penerbit Jalasutra

1998: American Pastoral karya Philip Roth (Houghton Mifflin)
Belum diterjemahkan

1997: Martin Dressler: The Tale of an American Dreamer karya Steven Millhauser (Crown)
Belum diterjemahkan

1996: Independence Day karya Richard Ford (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1995: The Stone Diaries karya Carol Shields (Viking)
Belum diterjemahkan

1994: The Shipping News karya E. Annie Proulx (Charles Scribner's Sons)
Belum diterjemahkan

1993: A Good Scent from a Strange Mountain karya Robert Olen Butler (Henry Holt)
Belum diterjemahkan

1992: A Thousand Acres karya Jane Smiley (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1991: Rabbit At Rest karya John Updike (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1990: The Mambo Kings Play Songs of Love karya Oscar Hijuelos (Farrar)
Belum diterjemahkan

1989: Breathing Lessons karya Anne Tyler (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1988: Beloved karya Toni Morrison (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1987: A Summons to Memphis karya Peter Taylor (Alfred A. Knopf)
Belum diterjemahkan

1986: Lonesome Dove karya Larry McMurtry (Simon & Schuster)
Belum diterjemahkan

1985: Foreign Affairs karya Alison Lurie (Random House)
Belum diterjemahkan

1984: Ironweed karya William Kennedy (Viking)
Belum diterjemahkan

1983: The Color Purple karya Alice Walker (Harcourt Brace)
Belum diterjemahkan

1982: Rabbit Is Rich karya John Updike (Knopf)
Belum diterjemahkan

1981: A Confederacy of Dunces karya John Kennedy Toole (a posthumous publication) (Louisiana State U. Press)
Belum diterjemahkan

1980: The Executioner's Song karya Norman Mailer (Little)
Belum diterjemahkan

1979: The Stories of John Cheever karya John Cheever (Knopf)
Belum diterjemahkan

1978: Elbow Room karya James Alan McPherson (Atlantic Monthly Press)
Belum diterjemahkan

1977: Tidak ada pemenang

1976: Humboldt's Gift karya Saul Bellow (Viking)
Belum diterjemahkan

1975: The Killer Angels karya Michael Shaara (McKay)
Belum diterjemahkan

1974: Tidak ada pemenang

1973: The Optimist's Daughter karya Eudora Welty (Random)
Belum diterjemahkan

1972: Angle of Repose karya Wallace Stegner (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1971: Tidak ada pemenang

1970: Collected Stories karya Jean Stafford (Farrar)
Belum diterjemahkan

1969: House Made of Dawn karya N. Scott Momaday (Harper)
Belum diterjemahkan

1968: The Confessions of Nat Turner karya William Styron (Random)
Belum diterjemahkan

1967: The Fixer karya Bernard Malamud (Farrar)
Belum diterjemahkan

1966: Collected Stories karya Katherine Anne Porter (Harcourt)
Belum diterjemahkan

1965: The Keepers Of The House karya Shirley Ann Grau (Random)
Belum diterjemahkan

1964: Tidak ada pemenang

1963: The Reivers karya William Faulkner (Random)
Belum diterjemahkan

1962: The Edge of Sadness karya Edwin O'Connor (Little)
Belum diterjemahkan

1961: To Kill A Mockingbird karya Harper Lee (Lippincott)
Telah diterjemahkan:
1. To Kill A Mockingbird: Novel Tentang Kasih Sayang dan Prasangka
Penerjemah: Femmy Syahrani
Terbit 2006 oleh Qanita (Mizan Group)

1960: Advise and Consent karya Allen Drury (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1959: The Travels of Jaimie McPheeters karya Robert Lewis Taylor (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1958: A Death In The Family karya James Agee (a posthumous publication) (McDowell, Obolensky)
Belum diterjemahkan

1957: Tidak ada pemenang

1956: Andersonville karya MacKinlay Kantor (World)
Belum diterjemahkan

1955: A Fable karya William Faulkner (Random)
Belum diterjemahkan

1954: Tidak ada pemenang

1953: The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway (Scribner)
Telah diterjemahkan:
1. The Old Man and the Sea
Penerjemah: ?
Terbit April 2008 oleh Selasar Surabaya Publishing

2. Lelaki Tua dan Laut
Penerjemah: Yuni Kristianingsih Pramudhaningrat
Terbit Mei 2008 oleh Serambi Ilmu Pustaka

3. Lelaki Tua dan Laut
Penerjemah: Sapardi Djoko Damono
Terbit 2001 oleh Pustaka Jaya

4. Lelaki Tua dan Laut --> Beda sampul
Penerjemah: Sapardi Djoko Damono
Terbit 1973 oleh Pustaka Jaya

1952: The Caine Mutiny karya Herman Wouk (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1951: The Town karya Conrad Richter (Knopf)
Belum diterjemahkan

1950: The Way West karya A. B. Guthrie (Sloane)
Belum diterjemahkan

1949: Guard of Honor karya James Gould Cozzens (Harcourt)
Belum diterjemahkan

1948: Tales of the South Pacific karya James A. Michener (Macmillan)
Belum diterjemahkan

--- Sebelum tahun 1948 s.d. 1917, kategori ini berlabel "Novel"------

1947: All the King's Men karya Robert Penn Warren (Harcourt)
Belum diterjemahkan

1946: Tidak ada pemenang

1945: A Bell for Adano karya John Hersey (Knopf)
Belum diterjemahkan

1944: Journey in the Dark karya Martin Flavin (Harper)
Belum diterjemahkan

1943: Dragon's Teeth karya Upton Sinclair (Viking)
Belum diterjemahkan

1942: In This Our Life karya Ellen Glasgow (Harcourt)
Belum diterjemahkan

1941: Tidak ada pemenang

1940: The Grapes of Wrath karya John Steinbeck (Viking)
Telah diterjemahkan:
Amarah (Jilid Satu) dan Amarah (Jilid Dua)
Penerjemah: Sapardi Djoko Damono
Terbit 1999 oleh Yayasan Obor

1939: The Yearling karya Marjorie Kinnan Rawlings (Scribner)
Telah diterjemahkan:
The Yearling: Jody dan Anak Rusa
Penerjemah: Rosemary Kesauly
Terbit Maret 2011 oleh Gramedia Pustaka Utama

1938: The Late George Apley karya John Phillips Marquand (Little)
Belum diterjemahkan

1937: Gone With the Wind karya Margaret Mitchell (Macmillan)
Penerjemah: Tanti Lesmana
Terbit November 2002 oleh Gramedia Pustaka Utama

1936: Honey in the Horn karya Harold L. Davis (Harper)
Belum diterjemahkan

1935: Now in November karya Josephine Winslow Johnson (Simon & Schuster)
Belum diterjemahkan

1934: Lamb in His Bosom karya Caroline Miller (Harper)
Belum diterjemahkan

1933: The Store karya T. S. Stribling (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1932: The Good Earth karya Pearl S. Buck (John Day)
Telah diterjemahkan:
1. The Good Earth (Bumi yang Subur) --> Beda sampul
Penerjemah: Giani Buditjahja
Terbit 2003 oleh PT Gramedia Pustaka Utama

2. The Good Earth : Bumi yang Subur (House of Earth #1)
Penerjemah: ?
Terbit 1978 oleh Gramedia Pustaka Utama

1931: Years of Grace karya Margaret Ayer Barnes (Houghton)
Belum diterjemahkan

1930: Laughing Boy karya Oliver Lafarge (Houghton)
Belum diterjemahkan

1929: Scarlet Sister Mary karya Julia Peterkin (Bobbs)
Belum diterjemahkan

1928: The Bridge of San Luis Rey karya Thornton Wilder (Boni)
Belum diterjemahkan

1927: Early Autumn karya Louis Bromfield (Stokes)
Belum diterjemahkan

1926: Arrowsmith karya Sinclair Lewis (Harcourt)
Belum diterjemahkan

1925: So Big karya Edna Ferber (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1924: The Able McLaughlins karya Margaret Wilson (Harper)
Belum diterjemahkan

1923: One of Ours karya Willa Cather (Knopf)
Belum diterjemahkan

1922: Alice Adams karya Booth Tarkington (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1921: The Age of Innocence karya Edith Wharton (Appleton)
Belum diterjemahkan

1920: Tidak ada pemenang

1919: The Magnificent Ambersons karya Booth Tarkington (Doubleday)
Belum diterjemahkan

1918: His Family karya Ernest Poole (Macmillan)
Belum diterjemahkan

1917: Tidak ada pemenang



Selasa, 03 Mei 2011

Livor Mortis

Tantangan seorang editor adalah harus mengetahui kosakata dan istilah dari berbagai disiplin ilmu. Nah kali ini saya ditantang untuk mengetahui istilah-istilah dalam dunia medis. Meskipun tidak banyak --karena ini novel, bukan jurnal kesehatan--tapi saya tetap harus seakurat mungkin menulis istilah yang dipakai dalam novel yang judulnya sangat berbau "medis" ini.
Novel yang sarat dengan kritik sosial yang diramu dengan sedikit kisah romantis antarperawat, juga dokter ini sangat menarik. Mungkin, jika patut disayangkan adalah tampilan covernya. Kurang manis, dan sangat medis!

The Fahriholic (Serial Sayembara Mencari Cinta)

Terbiasa menyunting buku-buku serius, beberapa kali harus mengernyitkan muka saat membaca naskah yang memakai gaya bahasa remaja dan kosakata gaul ini. Untunglah setiap hari saya bisa berkomunikasi dengan penulisnya 'Deasylawati P' --iyalah, secara dia roomate di tempat kerja.
Dari penulis yang bertampang serius tapi tulisannya ... gokil abis ini, saya yang notabene sudah berumur kadaluwarso dipaksa kembali meremaja dan gaul.
Mengedit buku bergenre remaja gaul ini adalah pengalaman pertama saya. Sebelumnya pernah juga menangani novel, tapi novel serius.
Ketika saya mengedit sambil tertawa terkikik-kikik, penulisnya langsung berkomentar, "Horeee ... aku berhasil membuat editor tertawa."
Artinya, penulis yakin pembacanya tak kalah ngakak dari editornya saat membaca. Yupz, mari kita buktikan bersama, ya!