Sabtu, 18 Mei 2013

Sayembara Menulis Novel Islami Bunyan-Bentang Pustaka 2013
Tema: Seribu Wajah Muslimah
wedang uwuh penghilang rusuh #persiapan

DEADLINE: 30 JUNI 2013
Syarat dan Ketentuan: 
  • Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia sepanjang minimal 150-250 halaman A4, 1,5 spasi menggunakan font Times New Roman ukuran 12 pt. 
  • Naskah merupakan karya orisinal, bukan terjemahan, saduran atau jiplakan.
  • Naskah mengandung nilai-nilai Islam universal yang toleran, penuh cinta kasih, anti-kekerasan dan inspiratif.
  • Naskah TIDAK mengandung kebencian, dogma, isu SARA dan pornografi.
  • Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun online, dan tidak sedang mengikuti sayembara sejenis.
  • Naskah dikirim ke alamat:
bunyan.bentang@mizan.com

atau ke:

Redaksi Fiksi Bunyan
Jl. Kalimantan G-9A
Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta


Tuliskan [FIKSI BUNYAN] Judul Naskah (garis miring) Nama Penulis
di pojok kiri atas amplop atau di subjek email.
  • Lampirkan:
- Sinopsis naskah
- Biodata dan profil lengkap penulis
- Kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor)
- Formulir pengiriman naskah (bisa di unduh disini)
  • Satu email/ amplop hanya boleh berisi satu naskah beserta lampiran lengkap. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah dalam email/amplop terpisah.
  • Naskah ditunggu paling lambat 30 Juni 2013.
  • Pemenang akan diumumkan melalui facebook, twitter, blog dan website Bentang Pustaka pada pada bulan Juli 2013.
  • Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.


Hadiah

Juara 1
uang tunai sebesar Rp 5.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku

Juara 2
uang tunai sebesar Rp 3.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku

Juara 3
uang tunai sebesar Rp 2.000.000 + tablet PC + paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku
10 naskah pilihan akan mendapatkan paket buku dan merchandise dari Bentang Pustaka senilai Rp 300.000 + kontrak penerbitan buku
Merasa tertantang? Yuk kirim naskahmu sekarang juga! Kami tunggu ya! :D
Warm regards,
Bentang Pustaka

---------------------------------------------------------------------------------------------

Frequently Asked Question (FAQ)
- Apakah satu naskah boleh ditulis oleh dua orang?
+ Boleh :)
- Apakah tokoh utama dalam novel boleh bukan orang Indonesia
+ Boleh, tapi sebaiknya tetap ada kaitannya dengan Indonesia supaya lebih dekat dengan pembaca :)
- Kalau naskahnya kumpulan cerpen apakah boleh juga diikutkan sayembara ini?
+ Maaf, naskah untuk sayembara ini harus berupa novel
- Kalau naskah yang diikutkan lomba tidak jadi pemnang apakah naskah bisa ditarik kembali?
+ Bisa :)

+ Segmentasi pembacanya dari umur berapa?
- 20-39 tahun

+ Tokoh utamanya harus perempuan ya?
- Tokoh utama tidak harus perempuan, tapi mengangkat tema besar mengenai perempuan muslimah

+ Bisa diperinci lagi gambaran cerita yang diharapkan dari tema seribu wajah muslimah?
- Cerita mengenai lika liku kehidupan muslimah yang kritis dan tangguh menjalani hidup dengan tetap memegang teguh nilai-nilai islam

Rabu, 01 Mei 2013

KKPK: My Friend My Trouble


doc. pribadi

 Judul : My Friend My Trouble
Penulis: Kinta (12 thn)
Editor: Dadan Ramadhan dan Rini
Ilustr. sampul: Asep Vess
Ilust. isi: Dadang Rahmat
Desain sampul dan isi: Iwan Yuswandi
Proofreader: Reza Sukma N dan Ikhmah Umaida
Penerbit Dar!Mizan
Cet I - 2013

Buku pertama hasil editan saya (di bawah bimbingan Kang Rama) yang akhirnya terbit. Banyak cerita yang mengiringi saat mengedit. Biasanya saya mengedit buku anak yang ditulis oleh orang dewasa. Ternyata memang ada perbedaan signifikan mengedit tulisan anak-anak. Kalau orang bilang mengedit tulisan anak itu gampang, itu sungguh salah besar. Ada beberapa poin yang membuat editor harus mengernyit saat mengedit. Pertama, logika anak-anak tidak sama dengan orang dewasa. Editor harus memahami hal ini.
Kedua, imajinasi anak, sungguh menakjubkan, hingga kadang membuat editor seumuran saya harus ikut masuk dalam imajinasi mereka, mengenang masa kecil kita sendiri. Nah, saat kultur dan kehidupan sosial serta tren sangat jauh berbeda, editor harus mencari cara pendekatan lain. Paling gampang ya membaca buku-buku sejenis, sekilas melihat tren anak di televisi, atau mengintip akun para penulis cilik dan cara mereka berinteraksi.
Ketiga, kejelian dan kepekaan terhadap apa yang patut dan tidak bagi anak-anak. Editor (saya) harus peka terhadap penggunaan kata, misalnya kata sapaan terhadap orang yang lebih tua, guru, dan sebagainya, karena kadang anak-anak sekarang "keseleo" menulis sapaan.

Terus terang saya cukup terkejut dengan ide Kinta dalam novelnya. Tema persahabatan mungkin sudah banyak diangkat, tetapi bagaimana Kinta meliuk-liukkan cerita, itu yang menarik. Menulis sepanjang 45-an halaman juga bukan hal yang mudah, bahkan bagi orang dewasa. Butuh kesabaran, ketekunan, dan semangat. Jadi, selamat buat Kinta untuk buku ke-4 nya. Semoga dia terus konsisten menulis dan konsisten memperbaiki kualitas karyanya.