Sabtu, 31 Mei 2014

Kabar dari Inggris

Dear My Rin ...
Apa kabarmu? Sori, setelah berminggu-minggu aku baru sempat menulis untukmu. Aku sudah tiba di Inggris dengan selamat. Sebuah apartemen yang nyaman juga sudah aku dapat. Inggris benar-benar indah dan kaya sejarah. Aku sudah tak sabar mengajakmu ke sini. Tinggal bersamaku, menjelajah sudut-sudut kotanya yang eksotis. Pasti akan sangat menyenangkan. Betapa kalau kita punya niat, alam semesta ikut mendukung. Cepet buka internet, ada blog contest Ngemil Eksis Pergi ke Inggris. Tentu saja hadiahnya ke Inggris Gratis dari Mister Potato. Ada 7 orang yang akan dipilih, tuh. Siapa tahu saja salah satunya kamu. Kau selalu mengeluh susah menulis cerita dengan setting yang belum pernah kau kunjungi.Inilah saatnya. Kita juga bisa bertemu lebih cepat dari yang kita rencanakan semula. Kalau kau tahu betapa rindunya aku padamu. 

Beberapa waktu lalu, aku menjelajah tempat-tempat keren di sini. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Ronan dan aku memiliki waktu untuk pergi bersama. Ronan, teman satu apartemenku. Setelah membaca ceritaku, semoga kamu tak tahan lagi dan segera menyusulku ke sini.

Tempat pertama yang aku kunjungi adalah BIG BEN.
source
 Iya, jam besar bergaya neo gothic yang menjadi ikon kota London. Kau selalu mengingatkanku tentang manajemen waktu, jadi ketika melihat menara jam setinggi 96 meter yang selesai dibangun pada 1859, ini aku seperti mendengar omelanmu saat aku suka molor dan ngaret. Berdiri di tepi Sungai Thames yang membelah Kota London, sambil menunggu bel besar di menaranya berdentang sangat menyenangkan.Jangan kaget kalau nanti Big Ben sudah tak ada, maksudku, sekarang Big Ben berganti nama menjadi Elizabeth Tower. Nanti aku cerita lebih banyak, jika kau sudah ada di sini tentunya.

Tempat kedua adalah BUCKINGHAM PALACE. Semua pasti tahu kalau ini kediaman resmi sang ratu sekaligus sebagai kantor administratif Kerajaan Inggris. Aha, tempat yang sangat ingin kamu lihat, kan? Siapa tahu kamu bisa bertemu Pangeran William atau salah satu bangsawan di sana? Tak perlu nyari dia, bukankah aku pangeran di hatimu? Aku memang bukan Pangeran William, tapi aku berjanji akan membuatmu sebahagia Kate Middleton. Dasar gombal! Haha aku bisa membayangkan bibirmu yang cemberut.
source

jadi ingat pintu beteng Kraton Kasunanan ;) Source

Ronan mengajakku ke WESMINSTER ABBEY. Setelah menjadi tempat pernikahan Pangeran William dan Kate, Wesminster Abbey semakin ramai. Pangeran Charles dan Lady Dy juga menikah di sini. Apa? Kamu juga ingin menikah di sini? Jangan, deh, lebih enak di Indonesia disaksikan keluarga besar.
source

Syukurlah aku masih selalu menjaga stamina dengan berlari di pagi hari. Ronan menyeretku ke TRAFALGAR SQUARE. Alun-alun terbesar dan menjadi jantung kota London. Seperti di negara manapun, alun-alun dibangun sebagai pusat kegiatan untuk masyarakat umum. Trafalgar Square dikelilingi oleh bangunan-bangunan penting. Ada National  Gallery dan St.Martin in the Field.

source
Di Solo kita malah punya tiga alun-alun, kan. Alun-alun Mangkunegara, Alun-alun Kidul, dan Alun-alun Utara. Sayangnya, milik kita tidak dirawat dengan baik. Event-event yang diselenggarakan di sana justru membuat rumput hijaunya merana, belum lagi sampah yang bertebaran. Indonesia banget, ya. Ah, maaf, kau tak suka aku mengeluh tentang negara kita tercinta. Lebih baik beraksi, daripada cuma mencaci. Lagi-lagi omelanmu terngiang sampai di Inggris. Tapi, kamu boleh bangga, karena hanya Solo, kota di Indonesia yang punya bus tingkat Werkudara merah yang mirip dengan bus di London.
Kamu belum lelah membaca ceritaku di Inggris, kan. Masih ada 3 tempat yang akan kuceritakan padamu. Kau tahu, saat menulis ini, rinduku padamu membuat dadaku sesak.

Ronan bersikeras naik kapsul di LONDON EYE. Memang mirip carousel. Satu putaran selama 30 menit. Lumayan buat memuaskan mata memandang kota London yang cantik. Jika bersamamu nanti, aku akan memilih Cupid Capsule. Biar romantis, gitu. Jangan khawatir, sebentar lagi aku cukup kaya untuk membayar tiket sebesar 325 poundsterling, kok.
cantiknya pemandangan di London Eye yang sedang bermandikan lampu.
capsule di London Eye.

Hey, Jude, don't make it bad. Take a sad song and make it better.
Tebakanmu benar! Aku berada di THE BEATLES MUSEUM. Meskipun itu grup musik favorit orang tua kita, dan kita tidak terlalu kenal lagu-lagunya, tapi asyik juga berkunjung ke museum ini. Terutama karena letaknya di Liverpol. Benar, aku memang fans Steven Gerard, si kapten tim sepak bola. Kali ini aku bisa menghemat tenaga, karena ada bus yang akan membawa kita mengikuti The Beatles Magical Mysteri Tour. Antrinya panjang karena kapasitas bus hanya sedikit. Sepadan dengan yang kita dapat, kok. Aku serasa jadi John Lennon yang sedang mengelilingi Liverpol dan singgah di beberapa tempat. Hey Jude, don't make it bad ....
 
source


Capai, ya, Beb? Cuci muka dulu sana. Jangan minum kopi banyak-banyak. Ganti, dong, dengan air putih. Sayang ginjalnya, ntar. Maag-mu juga mesti dijaga, Beb. Aku nggak suka kalau kamu nekat ngopi supaya bisa begadang nulis atau baca.
Ini tempat terakhir yang akan kuceritakan kali ini. Sebagai Potterhead, rasanya enggak sah kalau ke Inggris enggak mengunjungi Platform 9 3/4. Sayangnya, baterai kamera habis, jadi saat di King's Cross Station aku tak bisa mengambil foto saat beraksi mendorong troli menembus dinding. Sepertinya ini memang sudah diatur, supaya aku kembali ke sini. Bersamamu!
source
   

Setelah ini, Ronan berjanji akan menjadi guide-ku untuk melihat stadion-stadion terkenal di London. Siapa tahu ketemu Balotelli dan bisa foto bareng. Haha!

Sudah cukup banyak, kan, ceritaku. Ternyata bisa juga aku menulis sepanjang ini. Jangan-jangan aku mulai mengikuti jejakmu menjadi penulis. Oya, dapat salam, nih, dari Ronan 'tanpa' Keating. Dia juga pingin ketemu kamu katanya.Awas kalau berani naksir kamu!
Oke, salam kangen buat Ayah Ibu Mama Papa dan keluarga di sana.

Yours
Zyandru yang selalu mencintaimu



****
Halo, my Dru ....
Kisahmu membuat aku iri eh ... rindu. Tapi, ada tempat yang ingin banget aku kunjungi selain tempat-tempat yang sudah kamu ceritakan. Sebagai pencinta buku historical classic dan historical romance, kayaknya kalau belum ke Edensor belum sah juga, kan? Lihat fotonya di internet sudah bikin ngiler. Apalagi waktu kopdar bareng para penggila buku tahun lalu, salah satu temanku baru pulang dari London. Dia cerita kalau menapak tilas perjalanan Elizabeth Bennet di Pride and Prejudice, lho. Ih, keren banget, sih. Meski dia bilang kakinya gempor karena berjalan sejauh itu, tapi puasnya itu bikin gempor tinggal kenangan. 
Tuh, kan, cantik banget desanya. Seperti negeri dongeng. Aku lihat fotonya di sini.

Sesuai pesanmu, aku sudah mengurangi minum kopi, dan yang penting aku sudah ikut blog contest Mister Potato Ngemil Eksis, Pergi ke Inggris. Hari gini ke Inggris gratis, siapa juga yang nolak. Apalagi ada kamu, yang katanya merindukanku *batuk
Bener, Dru, sebagai penulis, akan lebih dapat feel-nya kalau pernah menginjak setting cerita yang ditulis. Dan, Inggris tentu saja jadi tujuan utama setelah tahun lalu aku bisa ke tanah suci (Mekah dan Madinah).
Sejak kecil kita sudahdikenalkan bahasa Inggris, rasanya wajib kita berkunjung ke sana agar bisa mengenal aksen bicara mereka secara langsung. 
Kau bilang Mr. Bean bisa dijadikan rujukan sebagai native speaker? Sayangnya dia jarang ngomong di filmnya.
Kemarin agak susah nyari Mister Potato di sekitar rumah. Syukur, deh, ada di mini market yang di tikungan itu. Sebelum aku memenangkan contest ini, cukup aku kasih foto-fotoku pas lagi ngemil Mister Potato dulu ya. Lumayan buat melepas rindu, kan? *ada yang keselek

Salam sayang dari tanah air (mau bilang rindu malu ;) )
Your Rin
(Iya ... iya ... kau pasti tahu sebesar apa cinta dan rinduku)